Penulis : Subhan, Qatrin, Sarah

Purwakarta, 15 Oktober 2023

Udara pagi Depok Barakan menyelusup dari segala arah menuju dinding kayu rumah panggung, menusuk kain kantong tidur, dan memaksa peserta untuk bangun lebih pagi. Kumandang azan dari Masjid Ibtidaul Hidayah menggerakkan seluruh fisik peserta untuk bangun sempurna memenuhi panggilan Ilahi Robbi. Ratusan peserta Trip Observasi menuju ke masjid secara berkelompok untuk melaksanakan ritual subuh dengan penuh rasa khusyu dan rendah hati. Selesai shalat subuh, peserta melakukan zikir dan doa, pembacaan ayat suci Alquran, serta kajian topik keislaman melalui ceramah atau istilah lainnya kultum.

Usai itu di lapangan, Pak Halim sudah menunggu untuk olahraga pagi, olahraga dimulai dengan pemanasan terlebih dahulu selanjutnya peserta berkeliling sekitar kampung RT 9 diiringi dengan lagu penyemangat tidak lain tidak bukan yaitu ‘Lari Pagi’ peserta Trip Observasi menyapa matahari pagi dengan penuh semangat.

Kultum

Hari kedua Trip Observasi, saatnya peserta belajar mendalami kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan bentuk pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kearifan lokal masyarakat Depok Barakan sejatinya memiliki kesamaan dengan masyarakat agraris di Indonesia tetapi yang paling menonjol diantaranya adalah Konsep Leuweung Kolot bertujuan untuk melindungi kawasan atau alam. Konsep ini akan diterapkan dalam pembelajaran penjelajahan alam. Konsep lainnya adalah konsep rumah panggung dan bambu tahan gempa. Hampir 50 % warga Depok Barakan masih menggunakan rumah panggung dan berdinding gedek. Warga Depok percaya rumah model seperti di atas bisa memperkokoh bangunan hingga lebih dari 20 tahun. Rumah-rumah bermodel inilah yang sengaja ditempati para peserta umumnya sehingga mereka merasakan hangatnya Ketika hujan dan sejuknya Ketika cuaca panas.

Lintas Budaya

Pagi menuju siang peserta Trip Observasi melanjutkan agenda Lintas Budaya yang belum tuntas. Satu persatu gabungan dua kelompok tersebut menampilkan suku bangsa yang dipresentasikan baik  bahasa daerah, kuliner, lagu, tarian khas, serta cerita daerahnya. Tampilan mereka dipadupadankan menjadi sebuah sajian yang cukup unik dan menarik. Beberapa kelompok menampilkan suku Ambon, Minang, Batak, Bugis. Adapun sore harinya mereka menampilkan suku Banjar, Melayu, Sasak, Jawa, Betawi,  Asmat serta Gayo. Dan malam harinya pentas Lintas Budaya menyajikan kearifan lokal Suku Gayo.

Bakti Sosial

Bakti Sosial dan Bazar Murah POMG SMA Labschool Kebayoran

Bakti sosial tahun ini, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, panitia menggelar tiga jenis bakti sosial, diantaranya adalah, Bakti Sosial Pendidikan, Kesehatan, dan Pasar Murah.

Kegiatan Bakti Sosial Pendidikan berpusat di SDN 2 Bojong Timur. Adapun kegiatan tim Kesehatan yaitu memberi penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan. Siswa-siswi diajak untuk berpraktik menyikat gigi dengan baik. Mereka pun diberikan sikat gigi untuk dibawa pulang. Sementara, di dalam kelas kakak OSIS Sie. Edukasi dan Sie. Kesmas menjelaskan tentang makanan sehat terutama yang baik atau buruk untuk kesehatan gigi. Setelah itu, kakak-kakak OSIS juga memberi hiburan berupa permainan seperti bergambar, bernyanyi, bermain mainan lokal, dan membaca buku. Selain itu, tiap siswa yang bersedia datang pada hari ini juga diberi hadiah berisi peralatan sekolah. Rangkaian kegiatan itu membuat para siswa tersenyum lebar.

Bakti Sosial Pendidikan

Bakti Sosial Pendidikan

Di lokasi lain, tepatnya di pesantren Depok Barakan, dilaksanakan. Bakti ini merupakan kolaborasi antara POMG SMA Labschool Kebayoran, ZISWAF (Zakat Wakaf Infaq Sadaqah) Indosat, dan Citra Sehat untuk menyelenggarakan klinik berbiaya 0 rupiah, alias gratis. Kegiatan ini dimanfaatkan warga Depok Barakan untuk berobat. Warga mendatangi Masjid yang dijadikan sebagai tempat klinik, lalu mendaftar dengan memberikan data diri kemudian diberikan nomor lalu dipanggil satu-persatu untuk diperiksa oleh tenaga medis. Setelah diperiksa serta diberikan tindakan, warga yang berobat dipanggil namanya untuk diberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatannya. Dengan pemeriksaan medis yang tidak memungut biaya ini sangat memudahkan warga untuk berobat dan mengetahui kondisi Kesehatan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan mengambil tindak pencegahan yang tepat.

Pasar murah dipusatkan kegiatannya  di lapangan, pasar murah menyajikan tiga paket sembako diantaranya paket beras lima ribu, paket B lima belas ribu, dan paket A lima belas ribu. Perbedaan paket ini ditandai pada isi dari komoditas sembako yang dijual. Suksesnya Bazar murah ini merupakan kerjasama antara POMG (Persatuan Orangtua Murid dan Guru) Labschool Kebayoran, OSIS, dan Panitia Seksi Bakti Sosial. Sementara di lokasi yang sama dijual juga pakain murah tetapi layak pakai dengan harga yang sangat terjangkau. Kontan, wargapun datang berbondong dan sangat antusias memborong komoditas yang dijual.

Bazar Murah

Pentas seni

Pentas Seni sebagai gelaran akhir hari kedua tetap menjadi daya pikat dan hiburan setelah seharian penuh peserta melaksanakan kegiatan Trip Observasi. Sajian tarian dan nyanyian cukup memberikan energi baru untuk menyambut Trip Observasi hari ketiga.

Aksi Pentas Seni