Penulis: Subhan dan Tim Skypress
Yogyakarta, Kawasan Lereng Merapi 25/1/2023
Siapun yg menelusuri Kawasan Wisata Lereng Merapi akan dibuat takjub, sekali datang akan dibuat penasaran untuk berkunjung kembali. Suasananya yang alami dan bentang alam yg naik dan turun menjadi daya tarik khusus untuk para pengunjung.
Ternyata kondisi bentang alam ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar sebagai satu peluang usaha berupa jasa layanan wisata Jeep Lereng Merapi dan usaha ini cukup menjanjikan.
Ipung, salah satu ketua komunitas penyedia jasa Jeep, menyebutkan bahwa Jeep yang tersedia dan dalam pengelolaannya adalah milik warga. Warga membeli jeep ini seharga 70 jutaan rupiah. Kemudian mereka membentuk suatu komunitas penyedia jasa wisata Lereng Merapi untuk para pengunjung.
Pengunjung yg menyewa dikenakan biaya Rp400.000,- dalam satu rit perjalan jelajah Lereng Merapi sejauh 7 Km dengan durasi 1 – 1.5 jam. Uang sewa sebesar Rp400.000,- didistribusikan keuntungannya sebagai berikut Rp100.000,- untuk pemilik sisanya untuk bahan bakar, tiket masuk objek wisata seperti, museum Sisa Hartaku, Batu Alien, Petilasan Mbah Marijan, dan untuk iuran wajib komunitas.
Jasa layanan wisata ini pernah mengalami mati suri saat wabah covid 19 dan mulai hidup kmbali beberapa bulan terakhir. Pada masa ke depan prospeknya bergantung pada kondisi cuaca dan erupsi Merapi.
Untuk menciptakan kerukunan dan kesejahteraan bersama para ketua komunitas mndirikan Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi. Asosiasi ini bekerja sama dengan pemerintah sebagai lembaga Pembina tepatnya DLLAJR yg salah satu fungsinya adalah mengecek kelayakan mobil semntara tugas asosiasi salah satunya adalah menentukan harga sewa mobil agar tidak terjadi persaingan yang kadang berujung konflik.