Penulis: Aisyah dan Khalda XC
Resitasi, defibrinasi, dan CPR; adalah beberapa istilah yang kerap kali kita dengar jika sedang membicarakan Pertolongan Pertama dan Bantuan Hidup Dasar. Sebenarnya, apa itu Bantuan Hidup Dasar yang lebih akrab disingkat BHD?
Kamis pagi 19 September 2024, SMA Labschool Kebayoran bekerja sama dengan FK-UI dan RSCM, menggelar kegiatan sosialisasi BHD dalam rangka meningkatkan edukasi dan pengetahuan siswa-siswi kelas X SMA Labschool Kebayoran. Pak Suparno, kepala SMA Labschool Kebayoran menyetujui untuk mengadakan pelatihan mengenai Bantuan Hidup Dasar.
“Dari sekian banyak proposal yang Saya terima, proposal ini menjadi salah satu yang terpenting dan bermanfaat.” Ucap Pak Suparno dalam sambutan pembukaan pelatihan.
Sebelum dilaksanakannya Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, siswa-siswi kelas X terlebih dahulu melaksanakan kegiatan literasi kitab suci bagi murid beragama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha pada masing-masing kelas yang berbeda. Untuk siswa beragama Islam membaca surah Ad-Dhuha sampai dengan surah Al-Qadr yang dibimbing oleh Bu Novi sebagai guru agama Islam. Sementara siswa beragam lain melakukan kajian literasi sesuai kitab sucinya
Usai melaksanakan kegiatan literasi, acara pembukaan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar pun dimulai. Suasana Aula lantai 4 semakin meriah berkat kedatangan para dokter perwakilan RSCM, Pak Suparno mengawali pembukaannya dengan pertanyaan retoris, mengapa beliau memilih edukasi bantuan hidup dasar dibanding materi yang lain. “Karena Bapak tau ini sangat penting. Dengan bantuan hidup dasar, chance kita untuk survive semakin bertambah,” tegasnya.
Dr. Irfan dan Dr. Anita selaku dokter perwakilan dari RSCM ikut serta menyampaikan penegasan pentingnya pengetahuan akan Bantuan Hidup Dasar. “Anak-anak di Amerika dan Singapura bahkan sudah diajarkan Bantuan Hidup Dasar sejak usia Sekolah Dasar. Maka dari itu, kalian juga harus memahaminya!” Tutur Pak Irfan dengan semangat menggebu.
Selanjutnya para siswa dipersilakan menuju kelas untuk memulai materi. Pada awal pembelajaran, para dokter yang mengajar memperkenalkan diri dan memberikan QR Code untuk di scan yang berisi pre test materi. Para siswa dimohon untuk menjawab pertanyaan mengenai materi yang akan disampaikan. Setelah itu, para dokter menyampaikan materi seperti cara melakukan CPR, AED, resitasi, defibrinasi serta cara memberikan pertolongan pertama pada korban yang pingsan. Para dokter tidak hanya memaparkan pengertian, tujuan, pencegahan, dan penanganan tetapi juga praktik menangani penderita.
Di sisi lain dokter pun memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peserta dengan sangat rinci dan jelas. Tepat jam 11.30, setelah selesai para dokter menyampaikan materi, semua siswa angkatan 24 dimohon kembali ke aula lantai 4 untuk melaksanakan penutupan.
Sebelum itu, para siswa dimohon untuk mengerjakan post test dari materi yang telah disampaikan. Usai post test kegiatan yg dikoordinir P. Irsan ini melakukan prosesi penutupan. Penutupan diawali dengan penyampaian rasa terima kasih oleh dr. Andari mewakili Para dokter RSCM dan FK-UI, “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan pihak SMA Labschool Kebayoran . Diharapkan agar ilmu tadi dapat diterapkan dengan baik dan menjadi bermanfaat,” ucapnya.
Setelah itu dilakukan sesi foto bersama sebagai simbol penutupan. Tepat jam 11.45 selesailah acara Edukasi Bantuan Hidup dasar. Para dokter RSCM serta FK-UI pamit undur diri. Mereka keluar dengan diiringi yel-yel ‘Terima kasih Dokter’ yang dinyanyikan oleh seluruh siswa.
Sebelum acara benar-benar berakhir, datanglah dua Kakak-kakak dengan membawa sebuah informasi menarik. Mereka datang dengan membawa berita bahwa Teh Pucuk, salah satu teh favorit Indonesia, sedang mengadakan kontes yaitu Dance Kepucukan dan Band Kepucukan.
Para pemenang dalam kontes tersebut akan mendapatkan hadiah yang pastinya sangat menarik.