Penulis : Subhan
Sebuah pepatah yang tentu sudah familiar di telinga kita, “Banyak jalan menuju Roma”, memiliki filosofi bahwa Untuk mencapai suatu tujuan, jangan hanya terpaku pada satu cara. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar seseorang mencapai kesuksesan. Kesuksesan perihal apapun entah karier, usaha, niaga, profesional, ataupun sukses akademik. Berikut adalah cerita cara Ayu Alia yang sukses menembus kampus Universitas Keio. Universitas Keio adalah Universitas swasta tertua di Jepang menempati peringkat 14 universitas terbaik di Jepang versi Times Higher Education (THE), peringkat 36 di Asia, dan peringkat 91 di THE World Impact Rankings.
Menghitung Kemampuan Finansial
Saya awalnya ngukur dulu kemampuan finansial, sejauh mana bisa dibiayai ke luar negeri? Ketemu bahwa saya akan bisa lanjut S1 jika dicover beasiswa full. Beasiswa untuk S1 ini ga banyak dan kemungkinannya kecil. Maka, saya buat beberapa rencana cadangan juga. Nanti saya lampirkan rencana awal saya.
Tentang Beasiswa
Saya sendiri dapat MEXT . (Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology), jalur university recommendation. MEXT Beasiswa Pemerintah Jepang yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho/ MEXT). Beasiswa ini meliputi biaya studi dan biaya hidup, tanpa ikatan dinas. Untuk jalur MEXT sendiri ada dua:
- Jalur kedutaan:
Daftar ke kedutaan bulan Mei, tahap belajarnya adalah, 1 tahun belajar bahasa Jepang kemudian 4 tahun belajar jurusan yang diambil.
-> info lengkapnya di https://www.id.emb-japan.go.jp/sch_gakubu2022.html
B. Jalur rekomendasi universitas:
Perihal jalur kedua ini jarang infonya di internet, jadi aku juga banyak research ke forum-forum dan tanya juga konsultasi ke Jasso, lembaga informasi kuliah ke jepang sendiri. tahapnya mendaftar ke universitas yang punya program G30/internasional (cirinya intake bulan oktober atau sekitarnya, bukan April) terlebih dahulu dan ikuti sampai mendapat universitas. Akan diadakan seleksi internal jadi dari yang diterima universitasnya akan dipilih yang punya application terbaik untuk mendapat beasiswanya, tidak usah mendaftar secara terpisah. Jadi, intinya tinggal daftar universitasnya saja yang ada program inter. Pengumumannya maksimal seminggu dari pengumuman diterima universitasnya.
Namun, jalur ini lumayan berisiko karena ada kemungkinan tidak mendapat universitasnya tapi tidak dengan beasiswanya. Jaga-jaga ngga dapat MEXT, sebenarnya aku juga daftar beasiswa dari sebuah lembaga bamanya Rotary Yoneyama. Dapat biaya hidup 100 k per bulan dan biaya pesawat. Rencananya bakal hidup dengan uang ini ditambah UKTnya minta keringanan jikalau dapat beasiswa UKT saja. Aku dapat ini, namun akhirnya aku tolak lebih memilih MEXT.
Kalau faktor mendapat universitas dan beasiswa MEXTnya sendiri menurut aku sepertinya level bahasa dan aktivitas yang aku lakoni. Terutama karena aku fak Soshum yang butuh kemampuan bahasa walau nanti bahasa pengantar di universitasnya adalah Bahasa Inggris.
Juli tahun lalu aku ambil jlpt N2 yang lumayan tinggi. Kemudian aktivitas yang aku lakukan juga relevan dan mendukung dengan apa yang aku daftar: forum bahasa Jepang, lomba, kepanitiaan, juga ada penelitian yang salah satunya aku lakukan berkaitan dengan pop culture Jepang. jadi tidak harus selalu lomba, bisa kegiatan-kegiatan nonlomba. Hal-hal tersebut ini yang bisa direfleksikan dalam esai maupun ditaruh jika diminta ngelist sertifikat serta kegiatan yang dilakukan selama SMA.
Referensi tambahan: http://beasiswajepang.info/
Lini Masa
Kalo riset awal mau masuk universitas mana saya langsung saring dari:
- Ada kerjasama sama MEXT ga untuk dapat beasiswa uni rec
- Bahasa pengantar dann programnya/jurusannya gimana
- Ranking secaar umum
Sebenarnya kalo ini aku langsung cek ranking qsnya jepang dan buka web universitasnya ada program buat orang luar atau ngga
Kalo jepang, diliatnya di https://www.studyinjapan.go.jp/en/nav-applicants-for-study-abroad.html dan web univ masing2.
Jadi persiapannya ada
1) sertifikasi bahasa Jepang
2) sertifikasi bahasa Inggris
3) SAT
4) UTBK
Sebenarnya yang menurut saya penting adalah banyak riset dan baca yang kita incar mau apa dan mereka butuhnya kualifikasi apa sih? Jadi fokus belajarnya utk apa saja. Saya sendiri sekarang di kampus jurusan policy management dengan fokus public policy, di masa depan insyaallah niat berkarier di organisasi nonprofit. Pembelajaran di kampus ini relatif diserahkan ke kita mau ambil peminatan seperti apa, jadi plusnya bisa banget kalau mau eksplor banyak bidang maupun mendalami satu bidang.