Sidang Pleno Menegangkan: Vistrasaka Diuji di Puncak LAPINSI 2025 Laporan Kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa SMA Labschool Kebayoran
Latihan Kepemimpinan Siswa (Lapinsi) merupakan agenda tahunan SMA Labschool Kebayoran yang menjadi tonggak awal proses kaderisasi pengurus OSIS, MPK, komunitas, dan ekstrakurikuler. Tahun ini, Lapinsi 2025 mempertemukan peserta dari angkatan Vistrasaka dalam serangkaian pelatihan intensif selama tiga hari, dari tanggal 16 s.d. 18 Mei 2025 dengan puncak kegiatan berupa simulasi sidang pleno yang penuh tekanan dan kejutan.
Hari Pertama: Fondasi Retorika dan Persiapan Mental Kegiatan dimulai pada hari Jumat dengan pre-test yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta tentang keorganisasian, disusul dengan sesi pembekalan Public speaking dan retorika bersama Ibu Bona Dea Kometa. Dalam sesi ini, Bu Bona mengajak peserta memahami pentingnya menyampaikan gagasan dengan baik agar dapat sampai secara efektif kepada lawan bicara. Ia juga memaparkan bahwa menguasai teknik retorika dapat membuka peluang yang sangat luas bagi kita, ia menceritakan pengalamannya terpilih pada salah satu kontes yang pernah ia ikuti karena mereka tidak hanya membutuhkan seorang model yang cantik, melainkan juga model yang memiliki kemampuan berkomunikasi baik.Setelah sesi berakhir, para peserta kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat, sebelum kembali ke sekolah pada Sabtu pagi untuk melanjutkan pelatihan dan menginap hingga hari Minggu.
Hari Kedua: Nilai-Nilai Kepemimpinan dan Ujian Simulasi. Hari kedua dibuka dengan kegiatan lari pagi, dilanjutkan materi tentang karakter ideal seorang pemimpin yang disampaikan oleh Kolonel Sigit Hardjanto. Beliau menekankan bahwa pemimpin sejati harus bisa memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum bisa memimpin orang lain, karena pemimpin harus berani mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan mampu mengayomi.Suasana kemudian mencair dengan sesi ice breaking berupa permainan Kahoot yang memperkenalkan struktur dan budaya organisasi Labschool. Setelah itu, peserta mengikuti sesi Identitas dan Tupoksi bersama dua tokoh OSIS-MPK angkatan Vadastara, yakni Kak Rahmi (Wakil Ketua MPK Dharmasatya Adyatama) dan Kak Amia Kirana (Ketua Umum OSIS Gardika Mahawira).Dalam sesi ini, peserta diajak merefleksikan makna sesungguhnya dari menjadi pengurus OSIS. “Jabatan pengurus OSIS bukan untuk dibanggakan, melainkan tanggung jawab yang harus ditanggung,” ujar Kak Amia.Kak Amia juga mengajak peserta memahami bahwa OSIS adalah representasi seluruh murid sekolah, dan pengurusnya adalah pelaksana yang berperan aktif dalam membangun ekosistem kolaboratif bersama pihak internal, guru dan POMG, maupun eksternal, mitra, dan masyarakat umum.Materi selanjutnya, Dinamika Kelompok, dibawakan oleh organisasi dan komunitas yang aktif tahun ini, diantaranya Rohis Rufaqaa Al Khayr, MPK Wisnudharma Paramartha, dan OSIS Dhanavara Sandyakala. Kak Albi, Kak Hakim, dan Kak Akmal memperkenalkan struktur internal, sistem kerja, serta program-program unggulan dari masing-masing Rohis, OSIS, dan MPK.Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktis mengenai proposal, networking, dan teknik negosiasi bersama Ibu Rosdiana, Ibu Lisa, dan Ibu Paskalia yang merupakan dosen dari Universitas Atma Jaya. Peserta mempelajari teori-teori seperti etika berjabat tangan, pemilihan topik pertemuan pertama, hingga prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time-bound). Tapi bukan hanya itu saja, peserta diajak pula untuk melakukan praktik sebanyak dua kali. Praktik pertama adalah simulasi negosiasi dengan tema “Penggunaan Sosial Media dalam Proses Belajar Mengajar” dimana sejumlah peserta mengajukan diri mereka untuk melakukan roleplay sebagai Moderator, Ketum OSIS, Ketum MPK, Kepala Sekolah, POMG, Orang tua yang menyetujui, dan Orangtua yang tidak menyetujui. Praktik kedua adalah praktik pengajuan proposal bertema “Proposal Sponsor SkyAvenue 2026” pada sesi ini tiap dua kelompok mendiskusikan ide rancangan mereka untuk SkyAvenue dan mengirim 1 perwakilan untuk melakukan pitching proposal kepada komisaris untuk meminta sponsor.Menjelang malam, peserta mendapatkan pembekalan mengenai kesiswaan di SMA Labschool Kebayoran oleh Pak Doni, yang menjelaskan alur kaderisasi organisasi, komunitas, dan BPH ekstrakurikuler, serta filosofi “Dari Labschool untuk Indonesia dan Dunia.”Simulasi Sidang Pleno: Ketegangan yang Menguji KetahananMateri persidangan yang dipandu oleh Ibu Arlen Intani menjadi bekal penting menjelang simulasi pleno. Peserta mempelajari prosedur, peran pimpinan sidang, jenis interupsi, makna ketukan palu sidang, dan lain lain.Pada malam hari, dilaksanakan simulasi Sidang Pleno dengan topik kriteria kelulusan Lapinsi dan kriteria calon pengurus OSIS 2025–2026. Sidang berlangsung dalam suasana serius dan penuh tekanan. Interupsi berdatangan, suara meninggi, dan suasana semakin menegang ketika Kakak-kakak OSIS dan MPK bertindak tidak seperti biasanya. Beberapa peserta tampak lelah dengan keadaan yang ada, namun sebagian yang lain aktif bersuara menanggapi poin-poin yang ada. Yang jelas, bersama, angkatan vistrasaka peserta lapinsi menguatkan satu sama lain, memperjuangkan hak-hak mereka untuk berorganisasi kedepannya.Saat sidang ditutup, terungkap bahwa seluruh dinamika tersebut adalah simulasi. OSIS dan MPK sengaja menciptakan atmosfer yang menekan untuk menguji daya tahan mental dan kemampuan peserta dalam berpikir kritis di bawah tekanan.
Hari Ketiga: Penguatan Karakter dan Penutupan. Hari terakhir dimulai dengan lari pagi dan senam bersama, dilanjutkan dengan games pengembangan karakter dan kerja sama tim. Setelah sesi post-test sebagai evaluasi akhir, diumumkan peserta terbaik Lapinsi 2025, sebelum seluruh rangkaian kegiatan ditutup.
Penutup: Awal dari Perjalanan Kepemimpinan. Lapinsi 2025 bukan hanya menjadi pelatihan teknis kepemimpinan, tetapi juga ruang refleksi dan pengujian karakter. Bagi Vistrasaka, kegiatan ini menandai dimulainya perjalanan sebagai calon pemimpin organisasi siswa di SMA Labschool Kebayoran.Seluruh rangkaian kegiatan Lapinsi 2025 mengajarkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah tentang gengsi atau jabatan, tetapi komitmen terhadap tanggung jawab dan keberanian menghadapi tantangan yang tidak selalu dapat diprediksi.




No Comment