Penulis: Qatrin Nada Andina (X MIPA 1)
Gading Serpong, Tangerang (28/10/22) – Hari peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober tahun ini ditemani sebuah kegiatan yang penting bagi kemajuan pendidikan remaja Indonesia. Kementerian Koordinat Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan bersama dengan Sahabat Khatulistiwa dan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Program Pendidikan Reguler telah mengumumkan Lomba Menulis Esai bertingkat nasional untuk siswa-siswi Sekolah Tingkat Menengah dan Sederajat. Tema yang sudah ditetapkan yaitu, “Wawasan Kebangsaan Sebagai Benteng Kedaulatan Bangsa Indonesia Dalam Literasi Digital”.
Acara dibuka dengan sambutan dari Rhida Radinal selaku Ketua Sahabat Khatulistiwa. “Kami berharap sinergi kegiatan ini dapat terus membangun antar pemerintah, swasta, dan komunitas lainnya sehingga terbentuk generasi yang mampu menjadi pemimpin tangguh di masa mendatang yang kritis, tetap menjaga keutuhan bangsa melalui nilai-nilai kebangsaan yang tangguh menghadapi segala macam tantangan NKRI ke depannya,” ujar Rhida Radinal pada pembukaan Lomba Esai Kewargaan di Tangerang, Jumat (28/10/22). Berikut dilanjut dengan kata sambutan dari Menko Polhukam, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P.
Menko Polhukam dalam sambutannya mempertegas bahwa kegiatan ini tidak hanya sebuah perlombaan, akan tetapi sebuah tanggung jawab generasi muda untuk semangat belajar dan berkreasi serta perkembangan potensi diri untuk kemajuan bangsa di masa depan. Lalu, sambutan dari Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Khusus, Dr. Haji Yaswandi, M.Si. sebagai perwakilan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Beliau menyatakan bahwa digitalisasi dapat menjalin komunikasi positif yang mempersatu bangsa dan berharap para generasi muda berpegang pada inovasi dan kreatifitasnya.
Materi pertama disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Literasi Indonesia, Wien Wildan. Dalam materi tersebut, Wien menjelaskan bagaimana literasi digital dapat membangun karakter, wawasan pengetahuan, dan daya baca seseorang. Kemudian, materi kedua dibawa oleh Prita Laura. Prita menceritakan tentang pengalamannya sebagai seorang jurnalis dan mengajak beberapa siswa dari sekolah yang diundang untuk berbincang tentang suasana pada Pemilu 2019. Beliau menjelaskan tentang persatuan bangsa atas persamaan melalui ideologi Pancasila.
Materi terakhir diberi oleh Yosi Mokalu, seorang penyanyi dan selaku Ketua Siberkreasi. Yosi memaparkan tentang perubahan cara mencari informasi yang menjadi secara digital. Beliau juga berharap dalam perubahan yang drastis seperti itu, harus adanya kebijakan dalam penggunaan platform digital. Demikian, acara diakhiri dengan beberapa video musik yang dibuat oleh Yosi.