Penulis: Ilham XI-B
Pernahkah anda pergi ke suatu restoran kemudian menghabiskan seluruh pesanan anda? Atau mungkin anda pernah menemukan sampah plastik tergeletak, kemudian anda memungutnya dan membuangnya ke dalam tong sampah. Itu adalah salah satu perilaku yang mencerminkan prinsip sustainability.
Sustainability, yang bermakna berkelanjutan menjadi salah satu topik yang menjadi perbincangan penting di kala pemanasan global yang sedang terjadi saat ini. Dengan berbagai dampak pemanasan global yang mulai terlihat dengan mata kepala kita saat ini, kita harus menemukan jalan keluar dari masalah tersebut, dan “sustainable” menjadi kata kunci yang tidak boleh hilang ketika kita membicarakan hal tersebut. Oleh karena itu, Japanese Speakers’ Forum menjadikan itu sebagai tema utama mereka pada tahun 2024 ini.
Japanese Speakers’ Forum merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh Kamenori Foundation dengan Japan Foundation sebagai wadah bagi anak SMA yang sedang belajar bahasa Jepang untuk berdiskusi terkait suatu topik, yang mana tahun ini memiliki topik “sustainability”. Program ini mengundang masing-masing 4 orang siswa SMA dari 5 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam) dan juga Jepang untuk mengikuti forum ini. Dari Indonesia sendiri, terpilih 4 orang siswa yaitu: Ilham dari Jakarta, Qonita dari Bandung, Chena dari Sidoarjo, Savvyna dari Makassar, untuk mengikuti program ini. Para peserta diundang untuk merasakan kehidupan di Japanese Language Learning Center Urawa yang berlokasi di Saitama selama 9 hari, dari tanggal 18 Agustus hingga 26 Agustus.
Tidak hanya di Saitama, para siswa juga diajak untuk melakukan field work ke Panasonic Center dan Sonaeria Tokyo yang berlokasi di Odaiba, Tokyo.
Panasonic Center merupakan museum interaktif yang menunjukkan komitmen besar Panasonic berupa “Panasonic Green Impact.” Di sini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi banyak hal tentang pemanasan global, dari penyebabnya hingga solusinya. Dengan konsep interaktif, museum ini juga sangat cocok untuk dikunjungi oleh anak kecil karena informasinya mudah dicerna dengan permainan-permainan yang menyenangkan sekaligus informatif.
Selain itu, para peserta juga diajak untuk melihat berbagai teknologi yang merupakan inovasi dari Panasonic untuk masa depan nanti. Terdapat berbagai macam teknologi, seperti alat untuk membantu terapi, robot pengangkut, mobil masa depan, hingga ruangan untuk meditasi.
Setelah dari Panasonic Center, semuanya bergerak menuju Sonaeria Tokyo. Sonaeria Tokyo merupakan tempat untuk mengajak masyarakat tau lebih banyak terkait mitigasi bencana alam, terutama gempa bumi. Di sini, terdapat “72 hours tour” yang merupakan simulasi yang menunjukkan mitigasi 72 jam setelah gempa bumi dahsyat terjadi. Di sana ditunjukkan bagaimana masyarakat harus bertindak, harus berkumpul di mana, sampai barang-barang yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi gempa bumi.
Field work ini diharapkan dapat membuka insight terkait sustainability serta mitigasi bencana alam.
Kegiatan demi kegiatan berlalu, sampailah pada akhir program. Di akhir program ini, para peserta ditugaskan untuk membuat video terkait tema “sustainability” bersama dengan kelompoknya. Dan berikut adalah karya video dari salah satu kelompok yaitu “Kero-Kero Team”:
Subtitle Indonesia Tersedia
Program ini memberikan berbagai insight kepada para peserta yang masih SMA itu terkait sustainability seperti melihat berbagai suasana kota masing-masing negara, apakah sustainable atau tidak. Kemudian disebutkan juga bahwa 3R; Reduce (mengurangi), Reuse (memakai ulang), Recycle (daur ulang) merupakan komponen yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sustainable. Dan pada akhirnya, yang terpenting bukanlah memanfaatkan teknologi untuk mengatasi permasalahan Bumi ini, tetapi manusia sebagai individu juga wajib melakukan aksi untuk mengatasi permasalahan Bumi ini. Semuanya akan kembali lagi kepada kita masing-masing individu.
今ならまだ間に合う、未来を変えよう!
Kita masih punya waktu sekarang, ayo ubah masa depan kita!