Penulis: Hanna Rashiqa (XI MIPA 1)
Jakarta Selatan – Kegiatan Studi Lapangan Angkatan Vastagana hari terakhir, Jum’at (27/01) diawali dengan kegiatan membatik di Kampung Wisata Batik Giriloyo. Sesampainya di sana, kami diberikan pengarahan untuk melaksanakan sholat jumat bagi yang lelaki dan makan siang bagi yang perempuan.
Setelah melaksanakan ishoma, kami diminta untuk berjalan sedikit dari tempat parkir bus ke Kampung Wisata Batik Giriloyo. Lalu, kami diarahkan ke pendopo untuk mendengarkan penjelasan tentang batik, dari sejarah membatik hingga cara membatik. “Pada zaman dahulu, batik itu dibuat mengikuti hati. Untuk mengungkapkan kekhawatiran, keprihatinan, dan lain-lain,” ucap narasumber dari Kampung Wisata Batik Giriloyo.
Seselesainya penyampaian materi, kami diperbolehkan untuk berkelompok yang diantaranya berisi 5-6 orang yang didampingi oleh 1 pekerja di sana. Lalu kami diberi kesempatan untuk mencoba membuat batik yang alat dan bahannya sudah disiapkan oleh para pekerja dari lilin, canting, hingga kain yang sudah diberi motif gambar. Apabila kami kesulitan dalam membatik, maka para pekerja tidak akan keberatan untuk membantu kami. Setelah selesai membatik, kami diminta untuk memberikan kain yang sudah diberi lilin kepada para pekerja yang bertugas mewarnai kain batik. Setelah itu, kami diberikan free time sambil menunggu kain yang sedang diwarnai oleh para pekerja.
Kegiatan di Kampung Wisata Batik Giriloyo diakhiri dengan mengambil hasil kain batik yang telah diwarnai dan dijemur di halaman tempat wisata. Angkatan Vastagana pun kembali ke bus dan melanjutkan kegiatan selanjutnya.