
Komandan Grup 1 Kopassus: Bintama Wadah Pertama Bagi Prajurit Pilihan
Penulis: Subhan
Hujan mengguyur bumi Kopassus Kesatrian Gatot Soebroto sejak pukul 02.00 dini hari tanpa henti sampai kumandang azan subuh. Peserta tetap semangat hadir ke mesjid melaksanakan shalat subuh disempurnakan dengan zikir dan doa yang dipimpin H. Eri selaku penanggung jawab acara.
Agenda utama hari ini adalah pembukaan pelatihan Bintama SMA Labschool Kebayoran. Kondisi pagi yang cerah pada Selasa, 18 Februari 2025 sangat mendukung kesiapan peserta Bintama. Keadaan ini memicu antusiasme peserta untuk upacara. Upacara yang baik bagi Kopassus menjadi standar kesiapan menuju agenda acara berikutnya. Maka pelatih mempersiapkannya secara intensif.
Tepat jam 08.00 upacara pembukaan pelatihan Bintama, bertugas sebagai inspektur upacara adalah kepala seksi teritorial membacakan amanat dari komandan Group 1 Kopassus yang mengatakan bahwa sebagai generasi penerus, peserta Bintama harus memiliki sikap mental dan karakter layaknya sebagai patriot agar mampu menjawab setiap tantangan tugas yang dihadapkan dengan perkembangan zaman yang kian pesat. Salah satu upaya peningkatan aspek tersebut adalah melalui pelatihan yang bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

Latihan pembinaan mental dan kepemimpinan ini bertujuan untuk mengembangkan kepercayaan diri, ketahanan menghadapi tantangan serta kemampuan kerja sama dalam tim. Di Kopassus inilah mental peserta akan ditempa, Eka Wastu Baladika yang artinya Kopassus sebagai wadah pertama bagi prajurit pilihan.
Pasca doa upacara selesai kepala sekolah SMA Labschool Kebayoran diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan edukasi. Dalam pesannya beliau mengatakan “Berlatih di Kopassus merupakan kesempatan yang diharapkan setiap remaja. Kesempatan ini tidak murah, berbiaya mahal. Kegiatan ini sudah dipertaruhkan, dirancang, dibuat materinya dengan sungguh-sungguh oleh pelatih, di tempat yang luar biasa, tidak semua orang memiliki akses untuk melakukan pendidikan di sini. Oleh karena itu seyogyanya kalian mengikuti dengan sungguh-sungguh!”.
Tepat jam 08.45 upacara selesai selanjutnya para pelatih mempersilakan tamu undangan untuk berfoto bersama dengan pelatih, guru pendamping, dan peserta Bintama.
Selanjutnya di rentang waktu 09.00 s.d. 17.00 kegiatan diisi dengan orientasi Medan, ishoma diantara waktu zuhur dan ashar. Puncak acara orientasi medan peserta diminta turun ke kolam lumpur, menyelam secara bersama-sama. Menurut para pelatih cara itu sebagai salah satu upaya menyatukan raga dengan air dan tanah sehingga terimplementasi dalam bentuk cinta tanah air.


Tuntas ritual tersebut di atas peserta diminta kembali ke atas dalam keadaan basah kuyup. Kembali para pelatih melakukan perlakuan uji fisik tahap lanjutan. Kegiatan orientasi berakhir di kolam Semar untuk bersih-bersih.
Setelah shalat magrib dan isya diselingi ishoma peserta mengikuti agenda berikutnya yaitu
Materi Nasionalisme Buillding : Kepemimpinan. Materi ini berlangsung menarik, interaktif, informatif, dan mendalam. Sehingga antusiasme tetap bertahan s.d. akhir kegiatan. Di penghujung waktu kegiatan jam 22.30 pelatih menutup dengan doa.