Penulis: Asfa Azzahra (XI IPS 1), Charyssa Aisya (XI IPS 1), Putri Abiya (XI IPS 1), Hanna Rashiqa (XI MIPA 1), Raihakim Hidajat (XI MIPA 3), dan Aisyah Maharani (XI MIPA 4)
Jakarta Selatan – Bertepatan dengan hari Sabtu (10/09), SMA Labschool Kebayoran mengadakan kegiatan rutin tahunan yang dikenal dengan sebutan BINTAMA (Bina Mental dan Kepemimpinan Siswa) di Grup-1 KOPASSUS, Serang. Hari pertama diawali dengan kedatangan siswa di sekolah pada pukul 05.30 untuk melaksanakan apel pembukaan. Bapak Risang Danardana turut hadir untuk memberi sambutan sekaligus melepas siswa Angkatan Vastagana sebagai peserta BINTAMA 2022.
Tepat pukul 09.00, keenam bus telah sampai di gerbang Kesatriaan Gatot Subroto. Peserta diminta untuk segera turun dan membentuk barisan. Hari itu menjadi awal mula kegiatan tiarap hingga merayap menjadi konsumsi sehari-hari peserta BINTAMA.
Kegiatan dilanjutkan di lapangan utama untuk pembagian tenda dan pembersihan area sekitar. Selanjutnya, para peserta dipersilakan untuk berkumpul dengan pletonnya masing-masing untuk melaksanakan perkenalan dengan pelatih dan teman-teman. Peserta sebelumnya telah dibagi menjadi sepuluh pleton yang masing-masing didampingi oleh dua orang pelatih. Sesi perkenalan harus dihentikan tatkala waktu Dzuhur telah tiba, peserta kembali berbaris dan pergi ke masjid seraya mengumandangkan lagu-lagu Labschool serta yel-yel untuk meningkatkan semangat pada hari pertama kegiatan. Dilanjutkan dengan makan siang yang disertai makan komando membuat kegiatan tersebut dapat berjalan dalam waktu yang singkat.
Menjelang sore hari, para peserta bersiap untuk melaksanakan latihan upacara pembukaan yang akan dilaksanakan keesokan harinya dan berlokasi di lapangan utama perkemahan. Latihan dilakukan sebanyak dua kali dipimpin oleh pelatih yang berperan sebagai petugas upacara. Kegiatan dirampungkan dengan pembersihan diri dan gladi bersih upacara yang kembali dilakukan pada malam hari. Hari itu cukup berkesan baik sebagai pembuka cerita dari enam hari yang akan dirindukan oleh peserta BINTAMA 2022.
Kegiatan hari Minggu (11/09) dimulai dengan salat Subuh pada pukul 04.00 dini hari. Setelah pelaksanaan salat selesai, para peserta bergegas untuk melaksanakan orientasi pada pagi hari dengan menggunakan baju loreng. Upacara pembukaan dilaksanakan sebagai pembuka di hari itu. Tak lupa Komandan Latihan KOPASSUS ikut berpartisipasi memberikan sepatah dua kata.
Acara pagi dilanjutkan dengan berkeliling di sekitar Grup-1 KOPASSUS dengan posisi berbaris sesuai dengan pleton masing-masing. Para peserta berhenti sejenak untuk melaksanakan snack pagi. Para peserta diwajibkan untuk menghabiskan makanannya karena perjalanan masih panjang.
Perjalanan terus berlanjut hingga memasuki waktu salat Dzuhur yang dilaksanakan di balai serbaguna secara berjamaah. Makan siang pun dilaksanakan dengan cara yang ditentukan oleh para pelatih. Perjalanan peserta mengelilingi Grup-1 KOPASSUS dilanjut dengan salah satu momen tak terlupakan untuk menutup hari, peserta dibawa ke area sawah berlumpur dan diberi nama panggilan hewan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung. Dengan keadaan kotor dan berlumpur, para peserta berendam bersama di sebuah kolam dan dilanjutkan dengan pembersihan diri.
Pada Senin (12/09) dini hari, pagi diawali dengan pembersihan diri dan ibadah pagi, lalu dilanjut dengan olahraga senam dan makan pagi. Sekitar pukul 07.00 peserta sudah siap berbaris di lapangan sesuai dengan pleton masing-masing untuk melaksanakan apel pagi dan penaikan bendera. Setelah selesai kegiatan pagi, peserta dibagi menjadi dua untuk melaksanakan outbond dan PBB (Peraturan Baris-berbaris). Pleton 1-5 melaksanakan outbond terlebih dahulu, sedangkan pleton 6-10 melaksanakan latihan PBB, kegiatan akan dilaksanakan bergantian setelah istirahat dan ibadah siang.
Materi outbond yang diberikan pelatih ada dua, yaitu sit rappeling dan titian tali dua. Sit rappeling merupakan teknik menuruni ketinggian dengan tali dan dilengkapi oleh pengaman badan. Titian tali dua merupakan teknik berjalan di atas satu tali dengan tangan kita memegang tali yang berada di atasnya. Titian tali ini dilaksanakan sebagai latihan untuk menyeberang ketika terjadi bencana alam seperti jembatan putus atau menyeberangi tempat yang akses dan fasilitasnya terbatas.
Pada Selasa (13/09), peserta mengawali hari dengan rutinitas pagi seperti ibadah, senam pagi, dan sarapan. Peserta dibawa ke Taman Kenangan dan melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan di hari keempat yaitu Survival. Survival adalah pembekalan untuk bertahan hidup di hutan. Kegiatan ini dipandu oleh para pelatih dan diikuti oleh setiap pleton.
Kegiatan pertama pada survival yaitu pengenalan bahan pangan yang berada di hutan, dilanjut sosialisasi mengenai kompas dan arah mata angin. Setelah itu, diadakan juga sosialisasi tentang binatang buas seperti ular dan biawak berupa cara mengendalikan binatang tersebut pada keadaan bahaya. Kegiatan tersebut bersifat partisipatif yaitu ada beberapa peserta yang ikut mempraktekannya. Untuk mendapatkan makan siang, dilakukan jelajah menggunakan kompas oleh lima orang dari masing-masing pleton, sementara anggota lain melanjutkan materi tentang binatang buas.
Demi bertahan hidup, peserta membuat rumah darurat dari bahan yang ada di hutan seperti kayu, daun, dan ranting pohon. Pengetahuan keterampilan tersebut dibantu oleh para pelatih sambil membakar ular dan biawak yang sudah dijinakkan pada materi sebelumnya. Setelah itu, dilakukan bonding di dalam rumah darurat yang telah di bangun oleh pleton masing-masing.
Malam telah tiba, kegiatan dilanjut di balai serbaguna untuk melaksanakan ibadah dan makan malam. Selanjutnya, secara acak peserta dipilih untuk melakukan caraka malam secara berkelompok. Sedangkan, yang lain menunggu di balai pertemuan dengan menonton video. Kegiatan caraka malam dilakukan kurang lebih selama 2 jam per gelombang.
Pada Rabu (14/09) pagi, kegiatan BINTAMA diawali dengan kegiatan pagi seperti biasa, ibadah pagi, olahraga pagi, sarapan, dan sebagainya. Setelah melaksanakan kegiatan tersebut, para peserta dikumpulkan di area yang ditumbuhi oleh pepohonan untuk melaksanakan kegiatan berikutnya yaitu games. Setiap pleton diminta untuk mempersiapkan lima orang peserta untuk setiap bagian permainannya. Permainan yang diadakan yaitu mengambil bola dengan menutup mata, memasukkan pensil kedalam botol, dan mengisi air dengan mengikatkan tali yang dihubungkan di ember di setiap pesertanya. Permainan diikuti tiap peserta dengan penuh gembira dan tawa. Semua peserta saling berkerjasama agar bisa memenangkan permainan. Bagi pleton yang kalah akan diberi hukuman, yaitu akan dicoret mukanya dengan tepung atau lumpur.
Setelah melaksanakan rangkaian games, kegiatan dilanjutkan dengan materi mendayung dan menyeberangi danau. Kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok, ada yang mendayung dan ada juga yang menyeberangi danau. Setiap kelompok akan mencoba kedua kegiatan tersebut. Setelah itu, para peserta diminta untuk melaksanakan latihan upacara api unggun dan bersih diri.
Saat malam hari, lebih tepatnya setelah waktu Isya, peserta BINTAMA melaksanakan upacara api unggun. Upacara api unggun juga merupakan tanda simbolis lulusnya Angkatan Vastagana dalam mengikuti kegiatan BINTAMA. Setelah upacara api unggun, kegiatan pada hari itu ditutup dengan bonding bersama pelatih agar tetap akrab meskipun BINTAMA telah selesai nantinya.
Kamis (15/09), BINTAMA sudah mendekati penghujung. Kegiatan diawali dengan salat Subuh berjamaah. Sehabis melakukan salat, peserta melakukan sarapan pagi bersama tanpa banyak suara dan kata. Patriot, sapaan bagi peserta, terlihat lelah, sedih, senang, semua perasaan bercampur aduk di hari terakhir kegiatan BINTAMA itu.
Setelah melakukan sarapan pagi, para peserta melakukan gladi terakhir untuk upacara penutupan. Akhirnya upacara penutupan pun dilaksanakan secara khidmat oleh seluruh patriot SMA Labschool Kebayoran. Dilakukan pula pelepasan tanda peserta, tanda berakhirnya kegiatan BINTAMA 2022. Penutupan juga dimeriahkan dengan adanya pertunjukan ”Cek Kerapihan” yang dilakukan berurutan dari pleton 1 sampai 10 dengan rapih dan kompak.
Upacara penutupan selesai, para peserta menghampiri para pelatih untuk menyampaikan terima kasih mereka. Cukup banyak yang meminta tanda tangan pelatih di buku atau bahkan dasi dan topi sekolah sebagai kenang-kenangan dari acara penuh kesan ini.