Penulis: Nasya Azalia (XI IPS 1)

Jakarta Selatan – Pada tanggal 6 Agustus 2022 kemarin, banyak orang menghabiskan malam minggu mereka dengan cara yang tidak biasa di Teater Ciputra Artpreneur, Kuningan. Apa ya yang kira-kira mereka lakukan disana? 

Nah, ternyata mereka berkumpul untuk menyaksikan Skylite Musicals, lho! Skylite merupakan drama musikal yang diadakan dan diperankan oleh siswa-siswi SMA Labschool Kebayoran. Skylite tahun ini dapat dibilang spesial karena acara kembali digelar di panggung offline setelah 2 tahun terhalang oleh pandemi. Antusiasme penonton pun terlihat dari kursi-kursi yang terisi penuh.

Dengan judul “Kemudian”, Skylite tahun ini mengangkat tema yang cukup jarang dijumpai, yakni edukasi narkoba. Drama ini mengisahkan tentang seorang ibu tunggal bernama Dian (diperankan oleh Tafa Zahra) yang diajak untuk berjualan narkoba oleh Guntur (diperankan oleh Dhimas Milano) demi menghidupi ketiga anaknya, Galih (diperankan oleh Dimas Aryo), Kirana (diperankan oleh Pranindya Kirana), dan Bunga (diperankan oleh Rameyza Elya). Hari-hari mereka berjalan dengan normal sebelum datangnya suatu hari dimana Galih menemukan serbuk misterius di kamar ibunya. Berkat penyuluhan di sekolahnya oleh Pak Darsono (diperankan oleh Muhammad Dzifiktiar), ia kemudian menyadari bahwa serbuk tersebut adalah narkoba berjenis mirabilis. Galih dihadapkan dengan dua pilihan dimana dua-duanya memiliki konsekuensi tersendiri. Dalam kebingungannya, Galih ditemani oleh kedua sahabatnya, Laras (diperankan oleh Khalisa Nadya) dan Rama (diperankan oleh Nala Wicaksono). Apakah ia akan melaporkan ibunya kepada polisi atau membiarkannya meneruskan pekerjaan ilegalnya? 

Hal ini tidak diceritakan di dalam drama. Cerita berakhir dengan adegan yang sama seperti pembukaan, yaitu adegan pemakaman suami Dian. Ini adalah hal lain yang membuat Skylite tahun ini berbeda, yaitu akhir cerita yang terbuka. Walaupun hal ini mungkin membingungkan bagi beberapa orang, namun pesan dari drama musikal ini tetap tersampaikan. Akting para pemeran utama dan ansambel berhasil membuat para penonton terbawa suasana, mulai dari sedih hingga senang. Musik dari orkestra, tarian dari Dazzling, dan ketukan dari Lamuru juga ikut memeriahkan drama.

Skylite yang diproduseri oleh Kak Athirra dan disutradarai oleh Kak Dipatya ini sukses memenangkan hati para penonton. Tidak sedikit orang yang tertawa dan bahkan meneteskan air mata saat menonton drama “Kemudian”. 

Wah, keren banget ya Skylite Musicals tahun ini! Untuk Skylite, semoga sukses terus untuk kedepannya ya dan untuk teman-teman, jangan lupa untuk terus mendukung acara Skylite Musicals di tahun-tahun berikutnya yaa!