Penulis: Aliya Kamila (XI MIPA 3)

Jakarta Selatan – Nusa dan antara, dua kata yang berasal dari Bahasa Jawa Kuno. Menggambarkan pulau-pulau lain di luar Pulau Jawa. Entah berapa banyak pulau yang sebenarnya terdapat di negara berbentuk kesatuan ini. Dengan beribu-ribu pulau yang ada terlahir beratus-ratus juta jiwa yang menciptakan beraneka ragam budaya. 

Menceritakan aneka ragam budaya Nusantara rasanya tidak cukup seribu satu malam. Keberagaman budaya menjadi suatu keunikan yang ada di muka bumi ini. Berbagai suku bangsa melahirkan beragam budaya di dalamnya. Terdapat lebih dari 1.300 suku bangsa di Tanah Air. Hal itu berarti, Indonesia memiliki beribu-ribu keunikan. Mengulas lebih jauh terkait budaya Nusantara, sebenarnya terdapat sejumlah tradisi unik yang belum banyak orang ketahui.

Berikut ini adalah beberapa tradisi unik budaya Nusantara yang belum diketahui oleh banyak orang:

  1. Kebo-keboan (Banyuwangi, Jawa Timur)
Magis, Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi Festival 2016 - Citizen6  Liputan6.com
Kebo-keboan (www.liputan6.com)

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi, khususnya Suku Osing. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk memohon kesuburan sawah dan hasil panen yang melimpah. Kebo-keboan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya di Desa Alasmalang pada tanggal 10 Muharram. Pertama-tama tradisi dimulai dengan mengarak orang yang kerasukan roh gaib untuk dibawa ke Rumah Kebudayaan Kebo-keboan. Tradisi diakhiri dengan adanya Dewi Kesuburan dan Dewi Sri yang menaburkan benih padi kepada para petani dan kerbau.

  1. Ikipalin (Papua)
Ikipalin di Papua - BorobudurNews
Ikipalin (www.borobudurnews.com)

Masyarakat Suku Dani yang bertempat tinggal di Lembah Baliem, Papua memiliki cara yang tidak biasa untuk mengungkapkan kesedihannya. Ketika terdapat kerabat maupun sanak saudara yang meninggal dunia, mereka akan memotong jarinya. Tradisi ini bertujuan untuk mencegah hal sial yang membuat nyawa hilang terulang kembali. Ikipalin dilakukan menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, kini sudah banyak masyarakat Suku Dani yang meninggalkan tradisi ikipalin.

  1. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
Festival Pasola Akan Digelar Februari dan Maret - Travel Tempo.co
Pasola (www.tempo.co)

Pasola berasal dari kata sola atau hola yang bermakna kayu lembing. Pasola merupakan tradisi perang adat antara dua kelompok penunggang kuda yang saling berhadapan sambil melempar lembing kayu ke arah lawan. 4 kampung yang berada di Sumba Barat yaitu Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura melaksanakan tradisi ini secara bergiliran setiap tahunnya pada bulan Februari sampai Maret. 

  1. Bakar Tongkang (Bagansiapiapi, Riau)
Tour Upacara Bakar Tongkang Bagan Siapi Api Pesona Indonesia
Bakar Tongkang (www.pesonaindo.com)

Bakar tongkang adalah festival membakar ‘tongkang’ yang berarti kapal. Tradisi ini dilakukan oleh etnis tionghoa untuk menghormati nenek moyang mereka. Pada saat sebelum kapal dibakar, mereka akan menancapkan kertas-kertas yang berisi doa-doa untuk nenek moyang. Perlu diketahui, festival ini juga merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada dewa Kie Ong Ya yang telah membawa nenek moyang mereka ke Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, sehingga mereka memiliki kehidupan yang lebih baik.

  1. Brobosan (Jawa)
Jenazah KGPAA Mangkunegara IX dilepas dengan tradisi Brobosan - ANTARA TV
Brobosan (www.antaranews.com)

Brobosan berarti menerobos. Dalam tradisi ini peziarah akan jalan secara bergantian sebanyak tiga kali di bawah keranda jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi. Dimulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, ke depan, terakhir kembali ke sebelah kanan. Tradisi brobosan dilakukan sebelum jenazah dibawa ke makam. Tradisi ini dipercaya agar keluarga yang ditinggalkan dapat melupakan kesedihan dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum.

Betapa bangganya Bangsa Indonesia terhadap tradisi-tradisi budaya yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Hal ini merupakan sebuah warisan dari nenek moyang yang sudah seharusnya kita jaga baik-baik. Sehingga, penting bagi kita untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam budaya itu sendiri.